Senin, 30 November 2015

Matakuliah Teknik Digital II

MENDETEKSI GERAKAN DENGAN  SENSOR PIR (PASSIVE INFRARED RECEIVER) DI ARDUINO UNO

O
L
E
H

NAMA           : RITA DEBY                                              
NIM                : 4123240029
KELAS          : FISIKA NONDIK 2012

logo-unimed3

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015



KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat kasih dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Mendeteksi Gerakan Dengan Sensor PIR di Arduino Uno” ini dengan baik.
Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen matakuliah Teknik Digital II yang telah memberikan tugas kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, akan tetapi kami berharap semoga makalah ini bisa berguna dan membantu pembaca untuk mengetahui bagaimana sensor PIR ini bekerja dengan menggunakan Arduino Uno tersebut.
Oleh karena itu, kami akan terbuka menerima kritik dan saran yang bersifat membangun yang disampaikan oleh pembaca demi kesuksesan dan kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini bermanfaat.


Medan,            Mei 2015

Penulis











DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang......................................................................................... 1
1.2  Tujuan...................................................................................................... 2
BAB II URAIAN MATERI
2.1  Sensor Gerak............................................................................................ 3
2.2  Arduino.................................................................................................... 3
2.3  Bentuk Fisik Arduino.............................................................................. 5
2.4  LED (Light Emitting Diode).................................................................... 7
2.5  Sensor PIR (Passive Infrared Receiver)................................................... 8
2.6  Bagian-Bagian Sensor PIR...................................................................... 10
2.7  Cara Kerja Pembacaan Sensor PIR.......................................................... 13
2.8  Jarak Pancar Sensor PIR.......................................................................... 13
2.9  Mendeteksi Gerakan Dengan Sensor PIR di Arduino............................ 14
BAB III PENUTUP
3.1  Kesimpulan.............................................................................................. 15
3.2  Saran........................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 16








BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Sensor gerak merupakan sensor yang dapat mendeteksi gerakan yang terjadi disekitar sensor. Sensor biasa digunakan untuk mendeteksi suatu benda atau berbagai kegunaan yang lain. Salah satu jenis sensor adalah PIR (Passive Infrared Receiver), sensor ini merupakan sensor berbasis infrared namun tidak sama dengan IR LED dan fototransistor. Perbedaan dengan IR LED adalah sensor PIR tidak memancarkan apapun, namun sensor ini merespon energi dari pancaran infrared pasif yang dimiliki oleh setiap benda yang terdeteksi olehnya. Salah satu benda yag memiliki pancaran infrared pasif adalah tubuh manusia. Energi panas yang dipancarkan oleh benda dengan suhu diatas nol mutlak akan dapat ditangkap oleh Sensor tersebut.
PIR (Passive Infrared) adalah merupakan sebuah sensor yang biasa digunakan untuk mendeteksi keberadaan manusia. Aplikasi ini biasa digunakan untuk system alarm pada rumah-rumah atau perkantoran. Proses kerja sensor ini dilakukan dengan mendeteksi adanya radiasi panas suhu tubuh manusia yang diubah menjadi tegangan.
PIR (Passive Infrared) adalah sebuah sensor yang menangkap pancaran sinyal infra merah yang dikeluarkan oleh tubuh manusia. Sensor PIR (Passive Infrared) dapat merespon perubahan perubahan pancaran sinyal infra merah yang dipancarkan oleh tubuh manusia, pancaran sinyal infra merah ditubuh manusia dengan panjang gelombang 9,4 Ī¼ m. Sensor PIR (Passive Infrared) terbuat dari bahan kristal yang akan menimbulkan beban listrik ketika terkena panas dan pancaran sinyal infra merah. Perubahan intensitas pancaran dari sinyal infra merah juga menyebabkan perubahan beban listrik pada sensor. Elemen-elemen pada sensor juga sensitif terhadap penyinaran yang melebihi lebar jangkauan, sehingga ditambahkan filter pada kemasan TO5 untuk membatasi pancaran tubuh manusia.



1.2  Tujuan
1.      Mengetahui sensor gerak dan cara kerjanya
2.      Mengetahui arduino, bentuk fisik, serta spesifikasi dari arduino tersebut.
3.      Mengetahui dan memahami sensor PIR yang berbasiskan inframerah serta bagian-bagiannya.
4.      Mengetahui bagaimana cara sensor PIR mendeteksi gerak.
5.      Mengetahui cara pembacaan dan jarak pancar dari sensor PIR tersebut.
6.      Mengetahui rangkaian dan jenis alat yang menggunakan sensor PIR dengan Arduino.






















BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Sensor Gerak
Sensor gerak merupakan sensor yang dapat mendeteksi gerakan yang terjadi disekitar sensor. Sensor gerak memiliki bentuk yang kecil, membutuhkan daya listrik yang rendah, dan mudah dalam pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari. Sensor gerak dibuat dari sebuah pyroelectric sensor yang memiliki kristal pada tengahnya yang berfungsi untuk mendeteksi tingkat radiasi dari infrared. Sensor gerak ini memiliki 2 bagian yang sensitif terhadap radiasi infrared. Ketika suatu gerakan melewati sensor, bagian pertama akan menghasilkan tingkat radiasi infrared yang lebih tinggi dibandingkan bagian kedua, sehingga sensor akan menghasilkan positif diferensial.
Kemudian ketika gerakan tersebut akan meninggalkan sensor, bagian pertama akan menghasilkan tingkat radiasi infrared yang lebih rendah daripada bagian kedua, sehingga sensor akan menghasilkan negatif diferensial. Ketika sensor menghadapi positif dan negatif diferensial, sensor akan mendeteksinya sebagai sebuah gerakan dan akan memberikan sinyal HIGH. Namun jika tidak terjadi gerakan atau dalam kondisi idle, sensor akan menghasilkan sinyal LOW.

sensor pir
Gambar 1. Cara Kerja Sensor Gerak

2.2  Arduino
Arduino adalah physical computing atau single-board microcontroller yang bersifat open source. Arduino dirancang untuk memudahkan penggunaan elektromekanik dalam berbagai kegiatan. Microcontroller yang digunakan pada Arduino berjenis atmel AVR dengan berbagai jenis lainnya. Software Arduino dapat dijalankan pada sistem operasi Windows, Macintosh OSx dan Linux.
Arduino adalah sebuah mikrokontroler single-board yang bersifat open-source. Hardware mikrokontroler Arduino diprogram dengan menggunakan bahasa pemrograman wiring-based yang berbasiskan syntax dan library. Pemrograman wiring-based ini tidak berbeda dengan C/C++, tetapi dengan beberapa penyederhanaan dan modifikasi. Untuk memudahkan dalam pengembangan aplikasinya, mikrokontroler Arduino juga menggunakan Integerated Development Environment (IDE) berbasis processing. Mikrokontroler Arduino dapat dipasangkan dengan bermacam-macam sensor dan aktuator lainnya. Adapun sensor dan aktuator yang dapat dipasangkan pada Arduino seperti sensor gerak, ultrasonik, panas, suara, Ethernet Shield, LED Display dan yang lainnya. Dengan adanya sensor dan aktuator ini membuat mikrokontroler Arduino dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Penggunaan sensor maupun aktuator disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuannya
Untuk bagian fisik dari Arduino mempunyai beberapa jenis, antara lain Arduino USB, Arduino Serial, Arduino Mega, Arduino FIO, Arduino LILYPAD, Arduino Bluetooth, Arduino Nano dan Arduino Mini. Board Arduino yang sering digunakan adalah jenis USB. Arduino USB mempunyai beberapa jenis, yaitu UNO, Duemilanove, Diecimila, Nouva Generazion, Extreme dan USB V.2. Dari beberapa jenis Arduino USB tersebut, Arduino UNO adalah jenis terbaru dari keseluruhan jenisnya. Papan atau Board dari Arduino UNO sebagai salah satu jenis board Arduino USB ditunjukan pada gambar 2
Gambar 2. Arduino UNO

Pada board arduino yang dapat dilihat pada gambar 6 terdapat beberapa pin masukan, dimana pin tersebut dibagi menjadi dua masukan yaitu masukan digital dan masukan analog. Kelebihan dari Arduino sendiri ada pada bahasa pemprogramannya. Bahasa pemprograman yang dimiliki Arduino mirip dengan bahasa C pada ATMEGA, namun berbeda karena memiliki library programing language-nya sendiri. Processing adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk menulis program di dalam Arduino. Dari tingkatannya, processing adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi yang pada penggunaannya mempunyai struktur mirip dengan C++ maupun Java, sehingga perancang atau pengguna dapat dengan mudah beradaptasi dengan bahasa pemrograman Arduino jika sudah terbiasa dengan bahasa C++ maupun Java.
Jika pada ATMEGA, setelah selesai menuliskan script program harus dilanjutkan dengan meng-upload-nya pada perangkat hardware agar program dapat masuk kedalam perangkat sedangkan pada Arduino, di dalam microcontroller-nya sudah terdapat boot loader dimana penggunaannya sebagai penghubung antara microcontroller dengan software compiler Arduino yang membuat script program.

2.3  Bentuk Fisik Arduino
Komponen utama di dalam papan Arduino adalah sebuah microcontroller 8 bit dengan merk ATmega yang dibuat oleh perusahan Atmel Corporation. Berbagai papan Arduino menggunakan tipe ATmega yang berbeda-beda tergantung dari spesifikasinya, sebagai contoh Arduino UNO yang menggunakan ATmega328 sedangkan Arduino Mega2560 yang lebih canggih menggunakan ATmega2560. Arduino UNO adalah generasi terakhir setelah Duemilanove dan dari sisi spesifikasi juga memiliki kelebihan dari segi memori dimana untuk microcontroller yang digunakan untuk flash adalah sebesar 32 Kb dengan ATmega328.
Secara umum Arduino terdiri dari dua bagian yaitu software yang terdiri dari IDE yang digunakan untuk menulis program, driver untuk koneksi dengan komputer, dan library untuk pengembangan program serta hardware yang terdiri dari board input / output (I/O) dan lebih dikenal dengan bentuk fisik Arduino. Untuk memberikan gambaran mengenai apa saja yang terdapat di dalam sebuah microcontroller pada Arduino UNO, pada gambar 7 diperlihatkan contoh diagram blok sederhana dari microcontroller ATmega328 yang terdapat pada Arduino UNO.
Gambar 3. Blok Diagram Arduino Uno
Arduino Uno adalah salah satu kit mikrokontroler yang berbasis pada ATmega328. Modul ini sudah dilengkapi dengan berbagai hal yang dibutuhkan untuk mendukung mikrokontroler untuk bekerja, hanya sambungkan ke power suply atau sambungkan melalui kabel USB ke PCmu Arduino Uno ini sudah siap sedia. Arduino Uno ini memilki 14 pin digital input/output, 6 analog input, sebuah resonator keramik 16MHz, koneksi USB, colokan power input, ICSP header, dan sebuah tombol reset.
·         Mikrokontroler ATmega328
·         Catu Daya 5V
·         Teganan Input (rekomendasi) 7-12V
·         Teganan Input (batasan) 6-20V
·         Pin I/O Digital 14 (of which 6 provide PWM output)
·         Pin Input Analog 6
·         Arus DC per Pin I/O 40 mA
·         Arus DC per Pin I/O untuk PIN 3.3V 50 mA
·         Flash Memory 32 KB (ATmega328) dimana 0.5 KB digunakan oleh bootloader
·         SRAM 2 KB (ATmega328)
·         EEPROM 1 KB (ATmega328)
·         Clock Speed 16 MHz

2.4  LED (Light Emitting Diode)
Gambar 4. LED (Light Emitting Diode)

Gambar 4. adalah bentuk fisik dari LED. LED atau singkatan dari Light Emitting Diode adalah salah satu komponen elektronik yang tidak asing lagi di kehidupan manusia saat ini. LED saat ini sudah banyak dipakai, seperti untuk penggunaan lampu permainan anak-anak, untuk rambu-rambu lalu lintas, lampu indikator peralatan elektronik hingga ke industri, untuk lampu emergency, untuk televisi, komputer, pengeras suara (speaker), harddisk eksternal, proyektor, LCD, dan berbagai perangkat elektronik lainnya sebagai indikator bahwa sistem sedang berada dalam proses kerja, dan biasanya berwarna merah atau kuning. LED ini banyak digunakan karena komsumsi daya yang dibutuhkan tidak terlalu besar dan beragam warna yang ada dapat memperjelas bentuk atau huruf yang akan ditampilkan. dan banyak lagi Pada dasarnya LED itu merupakan komponen elektronika yang terbuat dari bahan semi konduktor jenis dioda yang mampu memencarkan cahaya.
LED merupakan produk temuan lain setelah dioda. Strukturnya juga sama dengan dioda, tetapi belakangan ditemukan bahwa elektron yang menerjang sambungan P-N. Untuk mendapatkna emisi cahaya pada semikonduktor, doping yang pakai adalah galium, arsenic dan phosporus. Jenis doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula. Keunggulannya antara lain konsumsi listrik rendah, tersedia dalam berbagai warna, murah dan umur panjang. Keunggulannya ini membuat LED digunakan secara luas sebagai lampu indikator pada peralatan elektronik. Namun LED punya kelemahan, yaitu intensitas cahaya (Lumen) yang dihasilkannya termasuk kecil. Kelemahan ini membatasi LED untuk digunakan sebagai lampu penerangan. Namun beberapa tahun belakangan LED mulai dilirik untuk keperluan penerangan, terutama untuk rumah-rumah di kawasan terpencil yang menggunakan listrik dari energi terbarukan (tenaga surya, tenaga angin, hydropower, arus air, proses biologi dan panas bumi). Alasannya sederhana, konsumsi listrik LED yang kecil sesuai dengan kemampuan sistem pembangkit energi terbarukan yang juga kecil.

2.5  Sensor PIR (Passive Infrared Receiver)
PIR (Passive Infrared Receiver) merupakan sebuah sensor berbasiskan inframerah. Sensor ini berfungsi mendeteksi adanya pergerakan manusia dari perubahan pancaran gelombang inframerah dari tubuh manusia. Ketika manusia bergerak maka pancaran gelombangnya akan berubah, perubahan nilai ini akan menyebabkan sensor PIR aktif dan mengirimkan sinyal output.
Sensor ini biasanya digunakan dalam perancangan detektor gerakan berbasis PIR. Karena semua benda memancarkan energi radiasi, sebuah gerakan akan terdeteksi ketika sumber infra merah dengan suhu tertentu (misal: manusia) melewati sumber infra merah yang lain dengan suhu yang berbeda (misal: dinding), maka sensor akan membandingkan pancaran infra merah yang diterima setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi perubahan pembacaan pada sensor.
Akan tetapi, tidak seperti sensor inframerah kebanyakan yang terdiri dari IR LED dan fototransistor. PIR tidak memancarkan apapun seperti IR LED. Sesuai dengan namanya ‘passive’, sensor ini hanya merespon energi dari pancaran sinar inframerah pasif yang dimiliki oleh setiap benda yang terdeteksi olehnya. Benda yang bias dideteksi oleh sensor ini biasanya adalah tubuh manusia.
Sensor PIR ini bekerja dengan menangkap energi panas yang dihasilkan dari pancaran sinar inframerah pasif yang dimiliki setiap benda dengan suhu benda diatas nol mutlak. Seperti tubuh manusia yang memiliki suhu tubuh kira-kira 32 derajat celcius, yang merupakan suhu panas yang khas yang terdapat pada lingkungan. Pancaran sinar inframerah inilah yang kemudian ditangkap oleh Pyroelectric sensor yang merupakan inti dari sensor PIR ini sehingga menyebabkan Pyroelectic sensor yang terdiri dari galium nitrida, caesium nitrat dan litium tantalate menghasilkan arus listrik. Mengapa bisa menghasilkan arus listrik, Hal ini dikarenakan pancaran sinar inframerah pasif ini membawa energi panas. Prosesnya hamper sama seperti arus listrik yang terbentuk ketika sinar matahari mengenai solar cell.
Mengapa sensor PIR hanya bereaksi pada tubuh manusia saja? Hal ini disebabkan karena adanya IR Filter yang menyaring panjang gelombang sinar inframerah pasif. IR Filter dimodul sensor PIR ini mampu menyaring panjang gelombang sinar inframerah pasif antara 8 sampai 14 mikrometer, sehingga panjang gelombang yang dihasilkan dari tubuh manusia yang berkisar antara 9 sampai 10 mikrometer ini saja yang dapat dideteksi oleh sensor.
Jadi, ketika seseorang berjalan melewati sensor, sensor akan menangkap pancaran sinar inframerah pasif yang dipancarkan oleh tubuh manusia yang memiliki suhu yang berbeda dari lingkungan sehingga menyebabkan material pyroelectric bereaksi menghasilkan arus listrik karena adanya energi panas yang dibawa oleh sinar inframerah pasif tersebut. Kemudian sebuah sirkuit amplifier yang ada menguatkan arus tersebut yang kemudian dibandingkan oleh comparator sehingga menghasilkan output.
Ketika manusia berada di depan sensor PIR dengan kondisi diam, maka sensor PIR akan menghitung panjang gelombang yang dihasilkan oleh tubuh manusia tersebut. Panjang gelombang yang konstan ini menyebabkan energi panas yang dihasilkan dapat digambarkan hampir sama pada kondisi lingkungan disekitarnya. Ketika manusia itu melakukan gerakan, maka tubuh manusia itu akan menghasilkam pancaran sinar inframerah pasif dengan panjang gelombang yang bervariasi sehingga menghasilkan panas berbeda yang menyebabkan sensor merespon dengan cara menghasilkan arus pada material Pyroelectricnya dengan besaran yang berbeda beda. Karena besaran yang berbeda inilah comparator menghasilkan output.
Jadi sensor PIR tidak akan menghasilkan output apabila sensor ini dihadapkan dengan benda panas yang tidak memiliki panjang gelombang inframerah antara 8 sampai 14 mikrometer dan benda yang diam seperti sinar lampu yang sangat terang yang mampu menghasilkan panas, pantulan objek benda dari cermin dan suhu panas ketika musim panas.

Gambar 5. Sensor PIR

2.6  Bagian-Bagian Sensor PIR
Sensor PIR terdiri dari beberapa bagian yaitu :
1.      Fresnel Lens
Lensa Fresnel pertama kali digunakan pada tahun 1980an. Digunakan sebagai lensa yang memfokuskan sinar pada lampu mercusuar. Penggunaan paling luas pada lensa Fresnel adalah pada lampu depan mobil, di mana mereka membiarkan berkas parallel secara kasar dari pemantul parabola dibentuk untuk memenuhi persyaratan pola sorotan utama. Namun kini, lensa Fresnel pada mobil telah ditiadakan diganti dengan lensa plain polikarbonat. Lensa Fresnel juga berguna dalam pembuatan film, tidak hanya karena kemampuannya untuk memfokuskan sinar terang, tetapi juga karena intensitas cahaya yang relative konstan diseluruh lebar berkas cahaya.
2.      IR Filter
IR Filter dimodul sensor PIR ini mampu menyaring panjang gelombang sinar infrared pasif antara 8 sampai 14 mikrometer, sehingga panjang gelombang yang dihasilkan dari tubuh manusia yang berkisar antara 9 sampai 10 mikrometer ini saja yang dapat dideteksi oleh sensor. Sehingga Sensor PIR hanya bereaksi pada tubuh manusia saja.

3.      Pyroelectric sensor
Seperti tubuh manusia yang memiliki suhu tubuh kira-kira 32 derajat celcius, yang merupakan suhu panas yang khas yang terdapat pada lingkungan. Pancaran sinar inframerah inilah yang kemudian ditangkap oleh Pyroelectric sensor yang merupakan inti dari sensor PIR ini sehingga menyebabkan Pyroelectic sensor yang terdiri dari galium nitrida, caesium nitrat dan litium tantalate menghasilkan arus listrik. Mengapa bisa menghasilkan arus listrik? Karena pancaran sinar inframerah pasif ini membawa energi panas. Material pyroelectric bereaksi menghasilkan arus listrik karena adanya energy panas yang dibawa oleh infrared pasif tersebut. Prosesnya hampir sama seperti arus listrik yang terbentuk ketika sinar matahari mengenai solar cell.

4.      Amplifier
Sebuah sirkuit amplifier yang ada menguatkan arus yang masuk pada material pyroelectric.

5.      Comparator
Seterlah dikuatkan oleh amplifier kemudian arus dibandingkan oleh comparator sehingga mengahasilkan output. 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjf3IRJZAad4-Vl95w_3qrXhzoplbWXB27pyGb-mz44fQa2pKgVtytPx7WiReGgiChagP5v-rkqmkuzD3h3Nf6a7EiXZjsS9KSTogGTFDYuU7RWpstpg5T12f29YU8GRKHooPmj_xzB2Mc/s320/cara-kerja-pir.jpg     https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhf0Wxc1QaCMJRCamQUAEiEzYQ7x2tQ-qPIAQl6nl9mVA-qi7dr3YedydjUBAtXVDTRh04HbfD7WrKIDwhFqAMEqdusE2w5nNsutHSWORKbUjv-JnYgm3CSFXaW4tuPpfNHCHsWCKyIwM/s320/PIR1.jpg
Gambar 6. Blok Diagram Sensor PIR
Beberapa contoh produk yang menggunakan sensor PIR
1.      Bel pintu dan alarm. Otomatis berbunyi bila ada orang yang lewat

2. Lampu penerangan. Otomatis akan menyala saat ada orang lewat
3.    Video Recorder. Otomatis akan merekam selama waktu tertentu saat ada orang lewat



2.7  Cara Kerja Pembacaan Sensor PIR
Pancaran infra merah masuk melalui lensa Fresnel dan mengenai sensor pyroelektrik, karena sinar infra merah mengandung energi panas maka sensor pyroelektrik akan menghasilkan arus listrik. Sensor pyroelektrik terbuat dari bahan galium nitrida (GaN), cesium nitrat (CsNo3) dan litium tantalate (LiTaO3). Arus listrik inilah yang akan menimbulkan tegangan dan dibaca secara analog oleh sensor. Kemudian sinyal ini akan dikuatkan oleh penguat dan dibandingkan oleh komparator dengan tegangan referensi tertentu (keluaran berupa sinyal 1-bit). Jadi sensor PIR hanya akan mengeluarkan logika 0 dan 1, 0 saat sensor tidak mendeteksi adanya pancaran infra merah dan 1 saat sensor mendeteksi infra merah. Sensor PIR didesain dan dirancang hanya mendeteksi pancaran infra merah dengan panjang gelombang 8-14 mikrometer. Diluar panjang gelombang tersebut sensor tidak akan mendeteksinya. Untuk manusia sendiri memiliki suhu badan yang dapat menghasilkan pancaran infra merah dengan panjang gelombang antara 9-10 mikrometer (nilai standar 9,4 mikrometer), panjang gelombang tersebut dapat terdeteksi oleh sensor PIR. (Secara umum sensor PIR memang dirancang untuk mendeteksi manusia).

2.8  Jarak Pancar Sensor PIR
Sensor PIR memiliki jangkauan jarak yang bervariasi, tergantung karakteristik sensor. Proses penginderaan sensor PIR dapat digambarkan sebagai berikut:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiF-8mPMv6EbMup39jg21plBvlcebjhdQOOoN8zzS1ZAxZJkQ5EB1aTJFF70jHyUY1z-sNScB_cr_RW27JW1_btcASqr7BHLZ4EaNvYBqffg-LMuccmIXPHIN0Eq0Ciib-iG9Ix_iT85q0/s320/aa.jpg         https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjd_kauYdc18f4o9gaLvFZ5rR2c1lPBll9iwZKKj7ZLAbEYNN7EKg6q5Y86e2tcPh__U0-WhYsWIeqTsDPwZ-t3Ia99AMoWmWWxn9qUc9veF8tNCidi9JeR5R-tm3BwRWC6l3-XOeF96qo/s1600/t_11103385_1.jpg
     
Pada umumnya sensor PIR memiliki jangkauan pembacaan efektif hingga 5 meter, dan sensor ini sangat efektif digunakan sebagai human detector.


2.9  Mendeteksi Gerakan Dengan Sensor PIR di Arduino
PIR sensor adalah Pyroelectric (atau Passive) Infrared sensor, PIR sensor dapat mendeteksi gerakan menggunakan sensor inframerah. PIR terkadang juga disebut dengan sebutan PID (Passive Infrared Detector). PIR sensor biasanya digunakan untuk alarm anti maling, dimana sensor diletakkan di tempt-tempat yang mungkin akan dilewati pencuri, sehingga saat sensor mendeteksi ada gerakan, akan memicu alarm berbunyi. Pada gambar tersebut, PIR sensor akan dijadikan sebagai detector gerakan, dimana jika PIR ini mendeteksi gerakan, ia akan mengirimkan data serial berupa teks dan juga akan menyalakan lampu LED.
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat alat ini yaitu:
1.      1 buah Arduino Uno R3
2.      1 buah Breadboard/prototyping board
3.      1 buah lampu LED
4.      1 buah PIR sensor
5.      1 buah resistor 330 ohm
6.      Beberapa jumper male-to-male

Gambar 7. Rangkaian Pendeteksi Gerakan
Dengan Sensor PIR di Arduino




BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
1.    Sensor gerak merupakan sensor yang dapat mendeteksi gerakan yang terjadi disekitar sensor. Sensor gerak dibuat dari sebuah pyroelectric sensor yang memiliki kristal pada tengahnya yang berfungsi untuk mendeteksi tingkat radiasi dari infrared.
2.    Arduino adalah physical computing atau single-board microcontroller yang bersifat open source. Arduino dirancang untuk memudahkan penggunaan elektromekanik dalam berbagai kegiatan.
3.    PIR (Passive Infrared Receiver) merupakan sebuah sensor berbasiskan inframerah. Sensor ini berfungsi mendeteksi adanya pergerakan manusia dari perubahan pancaran gelombang inframerah dari tubuh manusia. Ketika manusia bergerak maka pancaran gelombangnya akan berubah, perubahan nilai ini akan menyebabkan sensor PIR aktif dan mengirimkan sinyal output.
4.    Sensor PIR ini bekerja dengan menangkap energi panas yang dihasilkan dari pancaran sinar inframerah pasif yang dimiliki setiap benda dengan suhu benda diatas nol mutlak.
5.    Bagian-bagian dari PIR adalah Fresnel Lens, IR Filter, Pyroelectric sensor, amplifier, dan comparator.
6.    PIR sensor biasanya digunakan untuk alarm anti maling, dimana sensor diletakkan di tempt-tempat yang mungkin akan dilewati pencuri, sehingga saat sensor mendeteksi ada gerakan, akan memicu alarm berbunyi.
7.    Beberapa contoh produk yang menggunakan sensor PIR yaitu bel pintu dan alarm, lampu penerangan, video recorder.

3.2  Saran
Kami berharap setelah pembahasan makalah ini akan ada perbaikan atau saran- saran yang berdampak positif untuk perkembangan pengetahuan setiap pemabaca untuk topik bahasan tentang sensor gerak PIR berbasis Arduino Uno ini.
DAFTAR PUSTAKA

Pramono, Ade. Aplikasi Pemantauan Lalu Lintas Dengan Menggunakan Sensor Gerak dan Mikrokontroler Arduino. Surabaya: ITS
Yudhistira, Aldi Ferdian. 2014. Rancang Bangun Alat Bantu Parkir Mobil Menggunakan Sensor Jarak Ultrasonik Berbasis Arduino Uno. Purwokerto: STT Telematika TELKOM
http://bagusrifqyalistia.wordpress.com/2008/12/12/cara-kerja-sensor-pir/
http://Berita Fajar Cara Kerja Passive Infrared Motion Detector Sensor Gerak (PIR).html
http://ferballcompany.blogspot.com/2012/04/pir-sensor.html
http://www.iseerobot.com/produk-1052-sensor-gerak-pir.html
http://www.musbikhin.com/sensor-pir-kc7783r



Tidak ada komentar:

Posting Komentar